Janda Kembang - andre itu lah namaku,aku tinggal di kota surabaya,setelah lulus SMA,Aku kuliah di kota metropolitan (jakarta) yang membuat ku harus ngekos di jakarta, ini kisah menegangkan yang gk akan ku lupakan,kuanggap ini sebagai sambutan selamat datang dari jakarta untuk aku.
Kisah ini bermula ketika aku mencari tempat kost di daerah sekitar kampus. Setelah sekian lama berputar-putar, akhirnya sampailah aku di suatu rumah. Lokasinya enak, sejuk dan rindang. Dalam hati aku menjadikan rumah ini sebagai kost cadangan seandainya aku tidak mendapatkan tempat kost. Setelah ngobrol dengan ibu kost tentang masalah harga, datanglah anak ibu kost yang nomor 3, namanya mbak bunga (itu kuketahui setelah aku kost di situ). Pertama melihat Mbak bunga aku langsung bergetar, gila cantik sekali dengan badan yang menggairahkan.
Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak bunga. Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ. Dan hari-hariku kusempatkan mencuri perhatian ke Mbak bunga, tiap kali kupandangi dia makin kelihatan inner beauty-nya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang. Dan yang membuatku semangat untuk mengejarnya adalah dia juga memberi respon atas kerlingan-kerlingan mataku dan tingkahku. Walaupun dia sudah bersuami dan mempunyai anak satu, tapi keindahan tubuhnya masih kelihatan, ini terbayang dari baju tidur yang dia kenakan tiap pagi, tipis dan tembus pandang, jadi kalau Mbak bunga berjalan, aku selalu ada saja acara untuk mengikutinya entah mandi, ke belakang atau entah apa saja yang dia lakukan aku selalu mengkutinya.
Dan sesekali kalau rumah sedang sepi, aku berjalan di belakangnya sambil mengocok batang kemaluanku yang selalu tegang bila melihat dia sambil berimajinasi berhubungan badan dengan Mbak bunga . Ini kulakukan beberapa kali, sampai suatu saat ketika aku sedang mengocok batang kemaluanku, tiba-tiba Mbak bunga berbalik dan berkata, “Entar kalau udah keluar di lap ya…” tentu saja aku jadi belingsatan dan sangat terkejut, tapi aku cepat menguasai situasi, dengan berterus terang sama Mbak bunga, “Entar Mbak, tanggung nich…” dan aku pun makin mempercepat kocokanku dengan harapan aku semprotkan di perut Mbak bunga, sebab waktu itu Mbak bunga berbalik dan berhadap-hadapan denganku membuat ku semakin bergairah dan berpacuh.
Dan tanpa di sangka Mbak bunga membungkuk dan mengulum batang kemaluanku tanpa kuminta, tentu saja aku makin terangsang oleh sentuhan-sentuhan lidah Mbak bunga, tampak Mbak bunga mengulum dengan penuh nafsu diiringi oleh sedotan-sedotan dan gigitan kecilnya, sesaat kemudian kemaluanku mulai berdenyut dan makin menegang keras. “Terus Mbak… oh.. oh.. oh… enak Mbak…” bagaikan melayang di awan kepalaku mulai berkunang-kunang, dan Mbak bunga pun sepertinya tahu situasi saat itu, dia pun mulai mengocok dengan tangannya dengan irama cepat. “Ooh.. Mbak.. Mbak.. aku mau keluar Mbak… oh.. oh.. oh… sshh.. shh.. ah…” Crott… croott… keluarlah air maniku banyak sekali membasahi bibirnya berkilat-kilat diterpa sinar lampu dapur.
Janda Nakal - Dan tanpa pikir panjang aku langsung mengulum bibirnya yang masih dipenuhi spermaku, sambil aku bergerilya di sepanjang dadanya, yang kira-kira berukuran 36. Setelah beberapa saat dia mulai mengendurkan ciumannya dan berkata, “Sekarang bukan waktunya Dik…” Kejadian di dapur itu selalu teringat olehku dan selalu menjadi imajinasiku. Hari berikutnya aku makin sering menggoda dia, tanpa sepengetahuan suaminya. Suatu saat suaminya ada keperluan keluar kota, saat itulah yang kutunggu-tunggu untuk iseng mengajaknya jalan, dengan alasan ingin diantar ke Cihampelas membeli baju. Mbak bunga pun mau, jadilah aku keluar bersama dia. Di tengah perjalanan aku ngobrol dengannya, mengorek tentang rumah tangganya terutama masalah kehidupan seksualnya.
Ternyata dia saat itu sedang suntuk di rumah dan ingin main keluar, langsung saja kusambut kesempatan itu, kuajak dia main ke daerah pegunungan di Lembang. Di sana dingin sekali, dan aku mulai memberanikan diri memegang tangan dan pahanya. Sambil menggodanya,
“Mbak dingin-dingin gini enaknya apa ya…” kataku.
“Ee… apa ya…” katanya. “Kita sewa hotel aja yuuk.. Mbak bunga kedinginan nich…” katanya lagi
Sebuah permintaan yang membuatku deg-degan, langsung saja kubelokkan ke sebuah hotel yang kelas Rp 50.000-an, “Gimana Mbak, udah anget belum…” tanyaku di dalam kamar.
“Anget gimana? tidak ada yang memeluk kok anget…” jawab dia.
“Bener nich…” kataku.
Langsung saja kudekati dia dan tanpa canggung lagi aku mulai mencium bibirnya, dan dia pun membalas, ternyata dia begitu mudah terangsang oleh ciumanku yang langsung kuteruskan dengan menjilati leher disertai dengan gigitan kecil.
Aku pun mulai bergerilya dengan menelusupkan tanganku di balik kaosnya. Busyet, dia tidak memakai BH di payudara yang berukuran 36B. Aku buka kaosnya dan tampaklah sebuah gundukan 36B dengan puting yang merah kecoklatan. Begitu bersih dan putih tubuhnya, kujilati leher dan pelan-pelan turun ke dadanya. Mbak bunga pun melengus perlahan sambil mengacak-acak rambutku. Hingga sampai saat aku melingkar-lingkarkan lidahku di seputar puting susunya, dia makin keras melenguh, hal itu makin membuat nafsuku memuncak, “Iseep… Dik… iseepp… terusss… aahh…” Kusedot putingnya dan saking memuncaknya nafsuku, kugigit putingnya, dia semakin menggila mendesah-desah tak karuan. Perlahan-lahan aku memasukkan tanganku di balik celana jeansnya.
Oh, begitu lembut bulu kemaluannya disertai dengan basahnya bibir kemaluannya. Kulepas baju dan celananya sampai keadaan telanjang bulat, begitu mulus tubuhnya, sejenak kupandangi tubuhnya dengan tertegun, lalu aku gantian melepas semua baju dan celanaku hingga kami berdua telanjang bulat tanpa selembar benang pun. Kugigit-gigit kecil dan jilati perutnya perlahan-lahan sambil terus turun ke arah pangkal pahanya, terus turun sampai ke telapak kaki kiri dan kanan. Kubalikkan badannya hingga dia tengkurap, lalu dari belakang leher kujilati perlahan-lahan sambil menggigit kecil dan turun, “Ohh… Diikk… terus Dikk… oh… oh… enak Diikk…” erangan Mbak bunga disertai dengan belaian usapan telapak tangan lembutnya yang membuat aku semakin bergairah.
Mbak bunga pun makin mengerang, menghempaskan badannya ke kiri dan ke kanan sambil sesekali menjambak rambutku disertai teriakan kecil. Beberapa saat kemudian Mbak bunga mulai mengejang dan bergetar sambil meringis menahan sesuatu, “Ahh… ahh… Dik… aku keluuaar….” sambil menggigit bibirnya. Mbak bunga bangkit lalu mambalikkan badanku hingga aku pun terhempas telentang, dia mulai mencium bibirku, leher dan tibalah di daerah paling sensitifku, di kedua putingku, aku mulai mendesah ketika Mbak Desi menjilatinya mbak desi nampanya gak mau kalah dengan ku, Mbak bunga tanggap akan hal itu, dia terus menjilatinya dan karena aku tidak tahan lagi kusuruh dia menggigitnya keras-keras. Aku pun blingsatan menahan nikmat tak terkira, makin keras gigitannya makin puas kurasakan..
Di tengah kenikmatan itu tiba-tiba ada sesuatu yang merasuk dan menancap di kemaluannku, gila rasanya mau meletup dan pecah kepala ini merasakan kenikmatan itu, ternyata Mbak bunga sambil mengigit putingku dia memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya. “Bless…” batang kemaluanku yang masih kering itu pun terbenam di belahan daging hangat dan basahnya. Aku sempat menggigit dada Mbak bunga karena kenikmatan itu. Perlahan-lahan Mbak bunga menggerakkan badannya naik turun, sedangkan aku hanya terpejam diam menikmati surga dunia itu, “Aah… ah… ah… gila kau Mbak… gila kamu… ah… Mbak pintar sekali… enak Mbak… oh… terus… ah… ah…” aku mengerang kenikmatan. Mbak bunga dengan segala kepiawannya yang terus menggoyang badannya membungkuk lalu menjilati dan menggigit putingku, satu gaya yang bisa membunuhku dengan kenikmatan, aku pasrah pada situasi. “Bunuh aku dengan tubuhmu Mbak…” kataku, Mbak bunga hanya tersenyum simpul dana aku merasa kalah pada posisi tersebut.
Mbak bunga tetap di atasku tapi posisi punggungnya membelakangiku, aku kurang sreg lalu kusuruh dia berbalik lagi, Mbak bunga berbalik lagi dan dia menyodorkan payudaranya ke arah mulutku, aku pun mulai menghisap dan mengulum sekuatku. Tiba-tiba tubuh Mbak bunga bergetar hebat sambil meremas kedua lenganku dan kadang-kadang mencakarku, dia keluar untuk kedua kalinya. Aku berhenti sebentar, supaya kondisi kemaluannya pulih kembali sebab dia sudah mencapai puncak orgasmenya. Aku ganti di atas, perlahan-lahan kuarahkan kemaluanku ke depan bibir kemaluannya, sengaja tidak kumasukkan dulu tapi kubuat main-main dulu dengan cara kuserempetkan ujung kepala kemaluanku ke klitorisnya, dia mulai mengerang lagi. Dengan perlahan kumasukkan batang kemaluanku ke lubang kenikmatannya yang sudah basah oleh semprotan cairan Mbak bunga.
“Bluess…” batang kemaluanku dengan gagahnya maju memasuki liang surga Mbak bunga. “Ooh… Dik… enak Dik… oh… terruus… Dik… ohh… oohh…” sambil tangannya meremas kedua putingku. Aku semakin mempercepat goyangan, setelah beberapa lama keringatku pun membasahi dada Mbak bunga, butir demi butir laknat pun jatuh seiring dengan bertambahnya argo dosaku, tubuh kami berdua berkeringat hingga kami pun bermandi peluh.
Justru hal itulah yang membuatku makin bernafsu. Sambil merem melek aku menikmati hal itu, hingga perutku mulai mengeras, otot perut mulai mengencang siap untuk meledakkan sesuatu, bergetar hebat. “Oh… Mbak aku mau keluar… Mbak… oh… aku mulai keluar Mbak… Keluarin di mana Mbak… dalem ya.. oh… oh…” aku mengerang kenikmatan. “Keluarin di dalam aja Dik, Mbak juga sudah mulai keluar kok… yah… yah… terus Dik… dipercepat… ya begitu… oh… oh terus Dik…” dengan menjerit Mbak Desi terlihat pasrah. “Ooh… Mbak… sekarang… Mbak… oh… ah… ahh… sshh… ah…” “Croot.. croott.. croooooott.. crett…” kusemburkan spermaku di dalam liang kemaluan Mbak bunga, begitu banyak spermaku sampai-sampai tertumpah di sprei.
kami pun kelelahan dan beristirahat setelah kembali pulih kami pun melanjut kan adegan tersebut dan pada malam hari ny kami memutuskan untuk pulang,sejak saat itu aku dan mbak bunga pun sering melakukan hubungan intim di dapur,kamar nya kadang di kamarku kalau situasi nya mendukung. -
Peringatan Dan Perhatian
Dilarang Bersih keras melakukan spam.
Dilarang melakukan kasar, kotor, maupun menyingung orang lain.
dimohonkan komentar dengan sehat dan ramah, terima kasih
Komentar dengan baikBi?u Tu?ng C?m Xúc